KIAT MENGHINDARI
HIV / AIDS
1. Penularan HIV/AIDS terbanyak melalui perzinaan (seks bebas, perselingkuhan pelacuran dan homoseksual); namun penyakit kelamin ini dapat juga ditularkan melalui transfusi darah, jarum suntikan dan bayi melalui tali pusat ibu.
2. Konsentrasi virus HIV/AIDS terbanyak terdapat pada cairan liang senggama, sperma dan darah.
3. Untuk menghindari tertular dari virus HIV/AIDS, hendaknya :
a. Hindari perbuatan yang mengarah pada perzinaan, misalnya pornografi dan pornoaksi.
b. Hindari perzinaan itu sendiri (seks bebas, perselingkuhan, pelacuran dan homo-seksual).
c. Pastikan bahwa darah untuk transfusi tidak tercemar virus HIV/AIDS.
d. Pastikan bahwa jarum suntik yang digunakan baru dan steril.
4. Perihal penggunaan kondom untuk perzinaan (seks bebas, perselingkuhan, pelacuran dan homoseksual) :
a. Tidak aman 100%. Kondom untuk mencegah sperma bukan untuk virus. Kegagalan kondom untuk KB (sperma) 20%. Perbandingan sperma dan virus adalah 450 : 1.
b. Meskipun menggunakan kondom untuk perzinaan, tetap haram hukumnya.
5. Perihal material kondom itu sendiri mengandung kelemahan :
a. Bahan kondom terbuat dari karet (latex) yang merupakan senyawa hidrokarbon
dengan polimerisasi; yang berarti berserat dan berpori (bagaikan tenunan kain)
b. Pori-pori kondom dan virus HIV/AIDS hanya dapat dilihat melalui elektron
mikroskop.
c. Besarnya pori-pori kondom dalam keadaan tidak meregang 1/60 mikron, kalau
meregang 10 kali lebih besar.
d. Kecilnya virus HIV/AIDS 1/250 mikron.
6. Persyaratan yang harus dipenuhi untuk pembuatan kondom oleh pabrik :
a. Jumlah cacat lubang kecil mikroskopis (pinholes) maksimum 0,4% berdasarkan uji kebocoran dengan pengisian 30 ml air pada suhu kamar.
b. Memenuhi standar ASTMD3492 - 83.
c. Luas kondom = 80 cm2
d. Jumlah pinholes maksimum 0,4% x 80 cm2 = 4/1.000 x 8.000 mm2 = 32 mm2.
e. Satu buah pinhole kalau lubangnya berdiameter 0,01 mm atau 10 mikron, maka banyaknya pinholes dalam 1 kondom ada 3.200 buah. Dan kalau diameter pinholes 1 mikron, maka akan terdapat 32.000 pinholes per kondom.
7. Penggunaan kondom untuk KB :
a. Kegagalan mencapai 20%.
b. Sperma dapat dilihat dengan mikroskop biasa, sedangkan virus HIV/AIDS dengan
elektron mikroskop.
c. Di Indonesia setiap tahunnya terdapat 3,5 juta kehamilan yang tidak diinginkan,
60% diantaranya minta diaborsi.
d. KB pada zaman Nabi Muhammad saw. dilakukan dengan cara senggama terputus ('azl).
8. Pada pecandu narkotika penularan virus HIV/AIDS dapat terjadi melalui :
a. Seks bebas. Penggunaan NAZA (Narko-tika, Alkohol & Zat Adiktif) dapat mele-
mahkan fungsi kontrol diri, sehingga dorongan seksual tidak terkendalikan.
b. Jarum suntik yang dipakai bergantian dan sudah tercemar oleh virus HIV/AIDS.
9. Provokator penularan HIV/AIDS adalah perzinaan sebagai akibat dari :
a. Pornografi dan pornoaksi.
b. NAZA (Narkotika, Alkohol & Zat Adiktif).
10. Bagi penderita HIV/AIDS terapi atau pengobatan yang diberikan memakai sistem terpadu , yang meliputi :
a. Terapi medis dan psikofarmaka, untuk memperkuat daya tahan tubuh dan
melemahkan virus HIV/AIDS, serta obat anti cemas dan anti depresi..
b. Terapi psikologis, misalnya psikoterapi suportif untuk jangan sampai putus asa.
c. Terapi sosial, misalnya tidak menularkan penyakit ini kepada orang lain.
d. Terapi psikoreligi (agama), dengan maksud supaya penderita memperoleh kekuatan
iman dan takwa serta kesabaran terhadap musibah ini dan juga guna memperoleh
ampunan dari Allah swt.
11. Meskipun hingga kini dan 10 tahun mendatang penyakit HIV/AIDS ini belum tentu ditemukan obatnya yang mampu membunuh virus dan masa inkubasi antara 5-10 tahun, maka hendaknya penderita :
a. Selama hayat masih dikandung badan banyak berbuat amal kebajikan.
b. Tidak mengulang perbuatan itu lagi (perzinaan dan penyalahgunaan NAZA).
c. Perbanyak istighfar (permohonan ampun kepada Allah swt.), sholat, berdoa dan
berzikir (mengingat Allah).
12. Kesimpulan :
Dari uraian singkat tersebut di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa :
a. Efektivitas kondom untuk KB saja tidak 100% aman (kegagalan 20%), apalagi
untuk mencegah penularan virus HIV/AIDS tidak efektif 100%. (Perbandingan sperma
dengan virus = 450 : 1).
b. Kondom yang beredar di pasaran di Amerika yang terkenal dengan kualitas
kondomnya saja bocor 30% (di luar pori-pori kondom).
c. Di Indonesia kondom yang dijual di ATM, kios obat di pinggir jalan, di apotik yang
terkena sinar lampu, sinar matahari, apalagi sudah kedaluwarsa, tidak ada
jaminan efektivitasnya untuk mencegah sperma apalagi untuk mencegah virus
HIV/AIDS.
d. Kondom harus disimpan di tempat yang dingin (20º) dan kering. Kondom apabila
dipakai pada alat kelamin laki-laki pada suhu 37º dan liang senggama wanita
juga pada suhu 37º, tidak ada jaminan virus HIV/AIDS tidak menembus.
e. Yang paling efektif 100% aman adalah tidak melakukan perzinaan (seks bebas,
per- selingkuhan, pelacuran dan homoseksual), transfusi darah dan jarum suntik
yang tidak tercemar oleh virus HIV/AIDS.
f. Bagi mereka yang tertular virus HIV/AIDS melalui perzinaan dan NAZA segeralah
bertobat mohon ampun kepada Allah swt.; dan tidak menularkan pada orang lain.
Sesungguhnya Allah swt. Maha Pengasih, Penyayang dan Pengampun.
g. Bagi mereka yang tertular virus HIV/AIDS tidak melalui perzinaan dan NAZA
(misalnya melalui transfusi), hendaklah bersabar dan tawakal atas musibah yang
menimpanya.
"Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu perbuatan keji dan sejahat-jahat perjalanan serta terkutuk" (Q.S. Al Israa', 17 : 32).
“Apabila perzinaan sudah meluas di masyarakat dan dilakukan secara terang-terangan (dianggap biasa),maka infeksi dan penyakit mematikan yang sebelumnya tidak terdapat pada nenek-moyangnya, akan menyebar diantara mereka”. (H.R. Ibn Majah, Al Bazzar dan Baihaqi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar