SADAR (Media Komunikasi Resmi BNN) 2008
Artikel
PROGRAM PEMULIHAN NARKOBA MELALUI TERAPI ISLAM
"DAN Kepunyaan Allah-lah Timur dan Barat, maka ke mana pun kamu menghadap, di situlah wajah Allah. Sesungguhnya Allah Mahaluas (Rahmat-Nya) lagi Maha Mengetahui." (al Quran, 2: 115).
DALAM agama Islam mengajarkan kepada umatnya untuk menanggulangi narkoba dengan memanfaatkan berbagai macam terapi. Di antaranya Therapeutic Community (TC), Family and Couple Support, Harm Redaction, Demand Reduction, Sock Therapy, 12 Steps, Konseling, Chatarsis, Modelling, Prevention, Therapeutic, Relapse Prevention (Aftercare), Gaya Hidup Sehat, Self Help Group, dan lain-lain dengan melibatkan selurh ilmu kesehatan fisik, mental, dan kesehatan lingkungan hidup, baik ilmu kesehatan Timur maupun ilmu Barat, berdasarkan firman Allah SWT. Lalu bagaimana yang dimaksud dengan program dasar penanggulangan atau narkoba melalui teknik Terapi Islam?
Program Dasar Terapi Islam
Ini merupakan program-program sadar yang diajukan oleh Terapi Islam untuk masyarakat luas. Sesuaikanlah dengan situasi dan kondisi serta sarana dan prasarana yang ada. Masing-masing program ini memiliki kekurangan dan kelebihan. Diharapkan dengan cara disatukan, akan menjadi suatu sistem yang saling terkait, saling melengkapi kelebihan dan saling menutupi kekurangan.
1. Jangan Bersedih, Kembalilah ke Agama
Merupakan suatu program inovasi dengan mengembangkan nasihat-nasihat dari sebuah buku berjudul La Tahzan (Jangan Bersedih!) karya Dr Aidh al Qarni. Sub program seperti ini juga akan diberlakukan pada setiap karya tulis segenap kaum Muslimin-dari zaman dulu sampai sekarang-yang sesuai dengan visi dan misi Islam Therapy.
Untuk di rumah, sebagai bagian dari program Family & Couple Therapy, luangkanlah waktu bersama keluarga, untuk bersama-sama mendengarkan pembacaan buku La Tahzan. Satu orang membaca, yang lainnya mendengarkan.
2) Islam Therapy on The Screen
Adalah acara pemutaran Film-film Sains Islami, bahaya penyahgunaan narkoba, HIV/AIDS, bahaya kecelakaan lalu-lintas, dan lain sebagainya di pusat-pusat nongkrong anak muda, di sekolah-sekolah, dan dari desa ke desa sebagai upaya penyuluhan dan preventif sekaligus menumbuhkan keimanan melalui bukti-bukti sains. Sulit mengajak masyarakat untuk menjadikan Islam sebagai modalitas terapi, sedangkan masyarakat tersebut memiliki keimanan yang lemah.
Oleh sebab itu, kita tumbuhkan dulu keimana masyarakat sebelum berbicara pentingnya agama sebagai suatu solusi terbaik untuk menyelesaikan seluruh masalah. Sulit bagi kita mengajak orang yang tidak beriman kepada agama, terutama apabila langsung mengajak kepada pengamalan agama secara sempurna. Islam Therapy secara bertahap mengajak masyarakat untuk memasuki Islam yang sempurna sebagai pilihan hati, bukan karena keturunan, ikut-ikutan, apalagi paksaan.
3) Pemulihan Fisik dan Mental
Melalui Terapi Iman dan Amal Shalih, al Hijamah (Bekam), Ruqyah Syar'iyyah (Healing Words) plus air Heksagonal, madu, serta obat-obatan dan suplemen alami pilihan (Makrobiotika), Akupressur Kombinasi, dan gurah mata. Segala metode pengobatan fisik dan mental selama tidak bertentangan dengan al Quran dan Hadits diterapkan dan disesuaikan dengan individu (Pien Ceng Luen Ce) peserta program Islam Therapy.
Kita juga dapat menggunakan berbagai metode terkait, mulai dari Metode Prof Dadang Hawari, ESQ, sampai Emotional Intelligence (kecerdasan emosi) dari Daniel Goleman Ph.d
Islam Therapy mendukung para pakar kesehatan dari berbagai bidang ilmu kesehatan dan Forum Kedokteran Islam seperti FOKI (Forum Kedokteran Indonesia) dalam bekerjasama melakukan penelitian ulang seluruh ilmu kesehatan di seluruh dunia bersama pakar di bidangnya masing-masing dengan melibatkan ulama. Kemudian mengeluarkan fatwa mana petunjuk kesehatan yang sesuai dengan ajaran Islam dan mana yang tidak.
4) Perubahan Perilaku dan Gaya Hidup
Saya pilih Khuruj fi Sabiilillah untuk dijadikan bagian dari Islam Therapy karena sesuai dengan visi dan misi Islam Therapy. Khuruj fi Sabilillah merupakan program Community Base Unit (CBU) yang ditawarkan oleh Islam Therapy. Khuruj fi Sabilillah diikuti oleh berbagai kalangan, mulai dari ulama, undergrounders, pengusaha, sampai preman. Diikuti pula oleh umat Islam dari berbagai jemaah Islamiyah. Di sini tidak boleh membicarakan aib, baik aib diri sendiri, orang lain, maupun masyarakat. Tidak boleh membicarakan khilafiyah dalam masalah Fiqh (perbedaan paham), tidak boleh membicarakan politik, pangkat, jabatan, dan meminta sumbangan. Adapun yang dibicarakan hanya kebesaran Allah (Iman) dan amal shalih. Bukan hanya teori tapi juga langsung praktek bersama orang-orang yang sama-sama sedang belajar memperbaiki diri (self help group).
Diikuti oleh umat Islam dari berbagai bangsa seperti Arab, Amerika, Perancis, Pakistan, Thailand, Jepang, China, Afrika, dan lain-lain. Sesama umat Islam dengan berbagai perbedaan seperti warna kulit, bahasa, budaya, kebangsaan, dan lain sebagainya bertemu, saling mengenal, dan bergabung untuk mengagungkan Allah, memperbaiki diri dan beribadah.
5) Tenda Religi
Adalah Program Kemping Religius ke gunung-gunung, bukit-bukit, pesawahan, dan sebagainya. Di tempat yang asri dan lingkungan alam bebas ini, peserta program disibukkan dengan sholat, dzikir, membaca al Quran, puasa, merenung, dan aktivitas ibadah lainnya. Ide program ini berdasarkan perdebatan sengit antara pentingnya dengan dilarangnya uzlah. Karena pendapat saya adalah pertengahan, maka kita harus uzlah dengan waktu yang ditentukan dan tidak boleh lebih dari 40 hari. Waktu rata-rata yang diambil adalah tujuh hari.
Prof Dr H Mohamad Surya, dalam bukunya yang berjudul Psikologi Konseling, menulis: "Kebanyakan orang tidak menyadari, sebenarnya mereka membutuhkan untuk berada dalam ketenangan atau kesunyian. Banyak orang senantiasa sibuk dengan berbagai kegiatan sehari-hari dan menganggap berada dalam ketenangan atau menyendiri merupakan sesuatu yang sia-sia dan hanya menghabiskan waktu. Pada dasarnya berada dalam ketenangan merupakan suatu kebutuhan dasar untuk memperoleh kesehatan psikologis. Mereka yang mampu mewujudkan kebutuhan ini akan mendapatkan kedamaian, kebahagiaan, kebermaknaan, dan kekuatan dalam dirinya dan memperoleh kearifan hidupnya."
6. Islam Therapy FM
Adalah stasiun radio sosial khusus pendidikan dan penyebarluasan informasi positif. Pendidikan yang dijadikan prioritas:
a. Agama Islam
Yang dijadikan penyebarluasan informasi terpenting adalah Aqidah, Sunnah, dan adab-adab sehari-hari, Fiqh, Tafsir al Quran, Ilmu Hadits, dan lain-lain. Murattal al Quran beserta terjemahannya, mungkin lebih pas untuk diperdengarkan kepada para pendengar karena jika hanya berbahasa Arab saja, banyak masyarakat yang tidak mengerti sehingga sulit memahami apalagi menjadikan al Quran sebagai sumber petunjuk kebahagiaan dan kesuksesan hidup di dunia dan akhirat. Semoga program ini dapat mencegah segala bentuk pemurtadan dan aliran sesat.
b. Sains Islami
Selain memutar VCD Sains Islami dan membacakan buku-buku karya Harun Yahya, juga kita bacakan artikel-artikel Sains Islami dari Majalah Insight dan lain-lain.
c. Sains
Sains yang kita pelajari di sini adalah sains murni (pure science), yang dihasilkan dari hasil olah pemikiran dan pemahaman manusia terhadap alam semesta. Ilmu pengetahuan ini tidak berkaitan dengan pandangan hidup seseorang, baik Budhaisme, Kristianisme, Atheisme, Materialisme, maupun Islamisme.
d. Enterpreneurship (wirausaha, strategi bisnis, dan marketing)
Semoga dengan pendidikan enterpreneurship, masyarakat terinspirasi serta termotivasi untuk berinovasi dalam bidangnya masing-masing dan berwirausaha. Menjadi bos bagi diri sendiri dan kaya raya. Dengan demikian, perekonomian Indonesia yang saat ini terpuruk bangkit kembali dan lapangan kerja akan ada di mana-mana.
Banyak juga yang malu menjadi penjual. Tarmizi Yusuf, pensiunan dari salah satu bank pemerintah yang sukses menjalankan bisnis MLM dari salah satu perusahaan MLM terkenal di Indonesia, dalam bukunya yang berjudul 'Unggul dalam Menjual', menulis: "Menjual sebenarnya dapat dijadikan profesi lain seperti dokter, pengacara, dosen, atau penyanyi sebagai pekerjaan utama yang menghasilkan untuk menghidupi anak-anak dan keluarga. Muhammad saja sebelum menjadi Rasul, berprofesi sebagai penjual. Kenapa sebagai umatnya gensi menjual. Tidak sedikit orang yang hidup berkecukupan karena menjual. Menjual dapat memberikan penghasilan tanpa batas, sesuai dengan prestasi masing-masing. Penghasilan menjual tidak seperti gaji yang sudah dibatasi."
Saya pun ingin menambahkan, Nabi Muhammad adalah motivator ulung. Ketika para sahabatnya disiksa oleh kaum kafir karena keislamannnya, Nabi Muhammad tampil sebagai motivator sehingga para sahabat yang disiksa mampu bersabar padahal siksaan yang dialaminya sangat biadab. Cara Nabi memotivasi sahabatnya yang sedang disiksa, mungkin lebih berhasil. Nabi memotivasi para sahabatnya dengan cara menceritakan kenikmatan surga, kebahagiaan abadi, penderitaan dunia hanya sebentar, dan sebagainya.
Hal yang tidak kalah menarik yang harus kita perhatikan adalah kerja keras nabi dalam mempresentasikan "produk" (agama). Beliau tidak malu, tidak takut gagal, tak putus asa, teguh pendirian dan sabar, meskipun diludahi dan dilempari dengan batu dan kotoran unta oleh prospek. Ketika kita mempresentasikan produk, kita pun akan menemui orang yang seperti Abu Bakar (ditawari langsung membeli), Abu Jahal (sama sekali tidak tertarik bahkan menghalang-halangi gerakan bisnis kita, walaupun telah ditawari berkali-kali), dan seperti seorang paman Nabi, Abu Thalib, yang mendukung namun tidak membeli.
Melalui analisis SWOT, saya yakin Islam Therapy suatu saat nanti bisa go internasional meskipun harus merangkak dari nol besar. Berjualan seorang diri dengan dana pribadi yang lebih sering seratus rupiah saja tidak punya (padahal pelayanan Islam Therapy yang apa adanya serba gratis), dengan kondisi fisik dan mental yang buruk, menderita gangguan berbicara sehingga tidak bisa mempresentasikan konsep Islam Therapy, ke sana ke mari jalan kaki, tanpa pendidikan di antara orang-orang bergelar, dan berbahasa tinggi, tapi mengutip ungkapan Suzana Murni, who care? Selagi saya masih ingin memperjuangkan Islam Therapy, saya akan memperjuangkannya. Ternyata saya tidak sendiri. Di sana, banyak orang yang sedang bergerak dengan program mereka masing-masing yang jika disatukan dan dikoneksikan, maka akan sesuai dengan visi dan misi Islam Therapy .
e. Ilmu Kesehatan dan Keselamatan
Segala ilmu kesehatan seperti Islam Therapy, Kedokteran Barat, Patologi, Kedokteran Tiongkok, Psikologi, Narkoba, HIV/AIDS, Sanatology, dan lain-lain kita informasikan untuk memperluas wawasan masyarakat dalam bidang kesehatan; bidang yang sangat penting diketahui. Banyak orang memahami ilmu kesehatan secara terpisah dan tidak saling mengaitkan. Padahal semuanya berjalan di atas jalan kebaikan yang menuntut adanya sikap saling mengisi.
Pengetahuan tentang kesehatan pun bermanfaat untuk meminimalisir maraknya kasus mal praktek. Selain itu, wawasan tentang ilmu kesehatan diharapkan akan terjalin kerjasama dan menghilangkan prasangka buruk antara dokter dengan pasien. Penyuluhan tentang bahaya narkoba, HIV, dan Psikopatologi serta bagaimana cara perawatannya dijadikan bahasan utama.
Pertolongan pertama pada kecelakaan baik di darat, laut, maupun udara adalah ilmu yang harus diketahui oleh masyarakat.
f. Pengembangan Mental dan Spiritual
Di sini kita berupaya mengembangkan mental pendengar dengan membacakan buku-buku terkait karya para pakar baik dari kaum muslimin (Dr Aidh al Qarni, Yusf al Uqshari, Ary Ginanjar Agustian, dan lain-lain) maupun non muslim (Steven R. Covey, Richard Carlson, Andrew Matthews, dan lain-lain). Di sini kita juga akan mempelajari ilmu komunikasi, presentasi, dan lain-lain. Untuk mempelajari presentasi, buku karya Peter Urs Bender yang berjudul Secrets of Power Presentations (Rahasia Kekuatan Presentasi) adalah buku yang sangat bagus untuk dipelajari terutama karena Peter Urs Bender adalah seorang penderita disleksia, yaitu kelainan otak yang menyebabkan kekurangmampuan untuk membaca sehingga kita tak perlu merasa mampu berkarya hanya karena memiliki kelemahan.
g. Bahasa Asing
Merupakan pembelajaran bahasa asing seperti Arab, Inggris, Mandarin, Urdu, dan lain-lain untuk menyatukan persatuan masyarakat internasional, terutama kedatangan jemaah Khuruj fi Sabilillah dari luar negeri, tentu tidak akan kekurangan penerjemah dan kita akan mendapatkan ilmu dari saudara kita sesama umat Islam yang berbeda warna kulit, kebangsaan, bahasa, dan lain sebagainya. Dari merekalah mudah-mudahan kita mengerti maksud suatu ayat al Quran atau Hadits Nabi yang tidak bisa dipahami di negara kita.
h. Pelajaran Sekolah
Dengan ini, diharapkan mahalnya biaya pendidikan tidak lagi menjadi persoalan bagi orang miskin, karena siapapun bisa belajar hanya dengan bermodalkan kemauan. Pendidikan rendah bukan halangan untuk berkarya, bahkan dengan tidak sekolah, kita bisa fokus mewujudkan mimpi dan karya besar kita. Banyak karya-karya besar dan orang-orang kaya yang berasal dari orang-orang yang tidak mengeyam pendidikan formal dalam waktu yang lama (baca juga buku berjudul "Bagaimana berpikir seperti seorang milioner <how to think like a millionaire>") karya Charles-Albert Poissant. Contohnya, Thomas Alva Edison hany berpendidikan formal selama tiga tahun. Tetapi ia bisa menjadi salah satu penemu terbesar sepanjang zaman yang menghasilkan lebih dari 1.300 hal paten di Amerika Serikat dan di negara lain. Demikian pula Andri Wongso, motivator kita yang Sekolah Dasar tidak tamat tapi sukses.
7. Taman Bacaan, Audio, & Audiovisual "Islam Therapy"
Adalah salah satu tempat belajar mencari ilmu dan belajar bersama serta sebagai pusat informasi dan edukasi Islam Therapy. Disediakan pula fasilitas belajar dengan sarana komputer agar dapat membaca e-book, belajar melalui learning software yang kini banyak diproduksi mulai dari software pelajaran komputer, bahasa, sains, kesehatan, arsitektur, dan lain-lain. Selain itu, juga disediakan fasilitas belajar melalui internet (www.harunyahya.org, iptek, www.ilmukomputer.com, enterpreneurship, penulissukses.com, neuroscience, dan lain-lain) dan mencari ilmu melalui siaran Televisi seperti Discovery Channel, National Geographic, Animal Planet, dan lain-lain.
8. Terus berinovasi dan melakukan pengembangan masing-masing program dengan menjadikan al Quran dan as Sunnah, sebagai panduan agar Program Islam Therapy bisa diterapkan di seluruh negara dengan beragam situasi dan kondisi. Selain itu, juga terus menjalin hubungan dan kerjasama dengan seluruh penggagas program terkait seperti program sekolah alam, penanggulangan bencana, pengentasan kemiskinan, pengentasan pengangguran, pengentasan korupsi, melindungi flora dan fauna, dan lain sebagainya, terutama program-program yang dapat membangkitkan Indonesia dari keterpurukan dan menjadikan Program Islam Therapy sebagai program yang komprehensif. (Muhammad Yusuf)