Senin, 24 Januari 2011

INTERVENSI RELIGI PENDERITA NAZA (Narkotika, Alkohol & Zat Adiktif) TINJAUAN PSIKORELIGI


INTERVENSI RELIGI
PENDERITA NAZA
(Narkotika, Alkohol & Zat Adiktif)
TINJAUAN PSIKORELIGI


Prof. Dr. dr. H. Dadang Hawari, Psikiater
Guru Besar Tetap FKUI


PENDAHULUAN

1.  The Role of Religion in the Prevention, Treatment,  and Rehabilitation of Addiction (H.
    Clinebell, 1981)

2. Religion and Mental Health (WFMH, 1983)

3. Sehat terdiri   dari  : Fisik,  Psikologik,  Sosial  dan     Spiritual (WHO, 1984)

4. Religion, Suicide and Psychiatry (Kaplan & Saddock,     1991)

5. Religion, Clinical Examination of the Psychiatric  Patients (Kaplan & Saddock, 1991)

6. Bio-psycho-social-spiritual (APA, 1992)

7. Religious Commitment and Health : “Religion may have actually  been protective
    rather than problem producing” (D.B. Larson, 1992)

8. Aspek  Religius  Pada Praktek Kedokteran (IDAJI, Yogyakarta, 1992).

9. Psychiatry   and   Religion :  “Clinical Models  of  a  Partnership” (APA, 1993)

10. Religion, Spirituality and  Psychiatry (WPA, 1993)

11. DSM-IV : “Psychospiritual/Psychoreligious Problems” (APA, 1994)

12. Committee  on  Psychiatry and Religion (APA, 1995)

13. Religious  Issues   in   Psychiatric  Practice (AFPMH, Bandung, 1995)

14. Is the Knowledge of Religion Necessary for Psychiatrists ? (IDAJI, Surabaya, 1997)

15. Religion, Psychopathology and Substance Use and Abuse (Kedler, 1997)

16. Religious  Issues  in  Psychiatric Practice (AFPMH, Bangkok, 1998)

17. Integration  of  Psychopharmaco-therapy, Psycho-therapy   and    Psychoreligious-
      therapy    in   the Management  of  Drug  Abuse  Problem (Geneve,1999)

18. Terapi  medis  saja  tanpa  doa dan zikir, tidaklah lengkap;  sebaliknya   doa  dan 
       zikir  saja   tanpa terapi medis, tidaklah efektif “(Snyderman, 1996)

19. “Suatu  saat  kita  para  dokter  selain menuliskan resep  obat, juga  akan  menuliskan
       doa dan zikir  pada kertas resep sebagai pelengkap” (Matthews, 1996)

20. ”Prayer as Medicine” (Christy, 1998)

21.  The Spiritual and Religion in the Treatment of Substance Abuse (Sierra & Vex, 2000)



INTERVENSI RELIGI (AGAMA)

a.  “Mereka bertanya kepadamu tentang khamar (alkohol / minuman keras)  dan  judi : 
    “Pada  keduanya itu terdapat dosa besar dan  bebe- rapa  manfaat   bagi  manusia,      
     tetapi   dosa  keduanya lebih besar dari manfaatnya”. (Q.S. Al Baqarah, 2 : 219)

b. “Hai  orang-orang   yang  beriman,  sesungguhnya (meminum)   khamar, berjudi  
     (berkorban  untuk)  berhala,   mengundi   mengundi   nasib    dengan  panah, adalah  
      perbuatan keji termasuk perbuatan  setan.  Maka  jauhilah  perbuatan - perbuatan   
      itu  agar kamu mendapat keberuntungan”  (Q.S. Al Maidah, 5 : 90)

c. ”Sesungguhnya setan itu bermaksud  hendak menimbulkan permusuhan dan 
     kebencian di- antara  kamu,  lantaran  (meminum)  khamar dan   berjudi   itu    
     menghalangi   kamu  dari  mengingat Allah dan sholat; maka berhentilah kamu (dari  
     mengerjakan pekerjaan itu)”.  (Q.S. Al Maidah, 5 : 91)

d. ”Setiap zat, bahan atau minuman yang dapat   memabukkan dan melemahkan (akal 
      sehat)  adalah  khamar  dan  setiap  khamar adalah  haram”     (H.R. Abdulah bin
      Umar r. a.).

e. ”Malaikat Jibril datang kepadaku lalu berkata : “Hai  Muhammad, Allah  melaknat   
      minuman  keras, pembuatnya, orang-orang yang mem-bantu membuatnya,
      peminumnya, penerima/ penyimpannya,    penjualnya,     pembelinya, penyuguhnya  
      dan  orang-orang  yang  mau disuguhinya”.
     (H.R. Ahmad bin Hambal dari Ibnu ‘Abbas).

f. ”Berobatlah kalian, sesungguhnya  Allah  swt. Tidak  mendatangkan  penyakit   kecuali  
     mendatangkan  juga  obatnya,  kecuali  penyakit tua” (H.R. At Tir-midzi)

g. ”Dan bila aku sakit, Dia-lah yang menyembuhkan”  (Q.S. Asy Syu’araa, 26 : 80)


h. ”Katakanlah :  Al  Qur’an  itu  adalah  petunjuk   dan   penawar   (penyembuh)   bagi  
     orang-orang   yang  beriman” (Q.S. Fushshilat, 41 : 44)

i.  ”Aku  mengabulkan  permohonan  orang yang men- doa,  apabila  berdoa kepada-Ku”
    (Q.S. Al Baqarah, 2 : 186)

j.  ”Setiap   penyakit  ada  obatnya. Jika obat itu tepat  mengenai   sasarannya,   maka   
     dengan  izin Allah  penyakit   itu   akan   sembuh”  (H.R.  Muslim  bin Ahmad)


TERAPI

1. Terapi Medik-Psikiatrik (Detoksifikasi)
2. Terapi Medik-Psikiatrik (Psikofarmaka)
3. Terapi Medik-Somatik
4. Terapi Psikiatrik/Psikologik/Konseling
5. Terapi Psikososial
6. Terapi Psikoreligius
7. Terapi Keluarga

Detoksifikasi Heroin (Putaw) :

a.       Tanpa anestesi (pembiusan)
b.       Tanpa substitusi (methadon, subutex dll         yang sejenis)
c.   Obat anti-psikotik
d.   Obat anti-depresi
e.   Anti nyeri (analgetika gol. NSAID)




Paradigma :

NAZA :  Narkotika (Ganja, Heroin, Kokain) Alkohol  Zat Adiktif (Gol. Amfetamin : ekstasi, “shabu-shabu”, inex, dll), dan rokok.

MATIKAN ROKOK ANDA
ATAU
ROKOK MEMATIKAN ANDA


NAZA DAN TURUNANNYA HARAM HUKUMNYA
(TERMASUK METHADON DAN SUBUTEX)

SEKALI MENCOBA IBARAT IKAN KENA PANCING

LIVE IS FOR TODAY, MAYBE NO TOMORROW

ONE DRINK IS TOO MANY, A THOUSAND TOO FEW


REHABILITASI

1.       Rehabilitasi Medik
2.       Rehabilitasi Psikiatrik/Psikologik
3.       Rehabilitasi Psikososial
4.       Rehabilitasi Psikoreligius
5.       Rehabilitasi Fisik
6.       Keterampilan
7.       Forum Silaturahmi
8.       Program Terminal (Re-entry Program)
9.       Keluarga Sakinah

HASIL PENELITIAN

1.       “Dark Number” = 10
2.       Kelainan Paru (53,37%)
3.       Kelainan Liver (55,10%)
4.       Hepatitis C (56,63%)
5.       HIV (33,3%)
6.       Rawat Inap Ulang (Relapse) = 12,21%
7.   Faktor Penyebab Kekambuhan (Relapse) :
            a.  Teman (53,36%)
            b.  Sugesti (23,21%)
            c.  Stres (18,34%)
      8.  Hubungan antara ketaatan beribadah dengan resiko kekambuhan :
            a. Rajin beribadah, resiko  6,83%
            b. Kadang-kadang beribadah, resiko  21,50%
            c. Tidak beribadah, resiko  70,67%

KESIMPULAN

Intervensi  terkini   pada   penanggulangan   penderita ketergantungan NAZA meliputi  4 hal, yaitu :
1.       Medik
2.       Psikiatrik/Psikologik
3.       Psikososial (Rehabilitasi)
4.       Agama

Tidak ada komentar:

Posting Komentar