Senin, 17 September 2012

Sindrom Titanic di Negara Republik


Senin, 17 September 2012

Sindrom Titanic di Negara Republik

Oleh: Mohamad Istihori

Siapa sih yang nggak tahu film berjudul “Titanic”? Semua orang pasti tahu film yang menjadi fenomena sepanjang tahun 1997-1998 ini. Film yang berkisah tentang cinta yang bersemi di atas kapal pesiar megah Titanic antara Rose deWitt Bukater (Kate Winslet) dengan Jack Dawson (Leonardo DiCaprio) ini memberikan pelajaran berharga bagi sejarah hidup manusia.

Faktanya Titanic merupakan kapal penumpang milik White Star Line, dibuat di galangan kapal Harland and Wolff di Belfast, Irlandia Utara, diciptakan dan didisain untuk menyaingi Lusitania dan Mauretania milik Cunard Line.

Kapal pesiar yang dibuat mulai pada 31 Maret 1909 sampai 31 Maret 1910 M ini diklaim sebagai puncak arsitektur laut dan pencapaian teknologi. Kapal pesiar yang pembuatannya sepenuhnya ditanggung oleh milyarder Amerika, J.P. Morgan beserta perusahaannya International Mercantile Marine Co. ini juga dianggap oleh majalah Ship Builders sebagai kapal yang “hampir tidak mungkin tenggelam.”

Pembuatan kapal Titanic inilah yang menjadi sindrom kesombongan para penggagasnya kala itu. Wal hasil pada pelayaran perdananya tanggal  15 April 1912  Titanic tenggelam setelah menabrak sebuah gunung es pada pelayaran perdananya dari Southampton, Inggris ke New York City.

Ternyata kini “Sindrom Titanic” juga telah merasuki dunia perpolitikan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini. Sebagaimana kesombongan para penggagas kapal Titanic, para pakar, para kaum cerdik-cendikia dan ahli politik di negeri ini sepakat bahwa dengan menerapkan sistem demokrasi niscaya kita pasti akan bisa hidup sejahtera dan damai.

Namun pada kenyataan yang kita saksikan hari ini justru perilaku para politisi dan pejabat dalam berbagai macam praktek Kolusi-Korupsi-Nepotisme (KKN) telah menenggelamkan “kapal pesiar” yang bernama demokrasi.

Gejala kejiwaan inilah yang oleh Prof. Dr. dr. H. Dadang Hawari, Psikiater dibahas dengan apik lewat bukunya yang berjudul “Psikopatologi Perilaku Politisi dan Pejabat dalam Praktek KKN (Perspektif Kesehatan Jiwa dan Agama).

Pada Bab III dibahas dengan detail 31 macam modus operandi KKN yang biasa dilakukan para politisi dan pejabat negeri ini. Inilah yang menyebabkan sekarang kita mengalami krisis multidimensi. Sedangkan pada Bab IV disebutkan contoh-contoh fakta kasus-kasus KKN.

Selain menuliskan hukum dan perundang-undangan tentang KKN dan pemberantasannya pada Bab V, Bab VI menyajikan solusi, saran dan rekomendasi langsung dari Dadang Hawari di dalam menanggapi sindrom Titanic yang tengah melanda negeri ini.

Data Buku:

Judul : Psikopatologi Perilaku Pejabat dalam Praktek KKN (Perspektif Kesehatan Jiwa dan Agama)
Pengarang : Prof. Dr. dr. H. Dadang Hawari, Psikiater
Penerbit : Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Tahun Terbit : 2011
Tempat Terbit : Jakarta
ISBN : 978-979-496-758-4