Senin, 04 Oktober 2010

Skizofrenia Menyatukan Mereka

Senin, 27 September 2010

Keluarga

Skizofrenia Menyatukan Mereka

Sejak mengetahui kakaknya menderita skizofrenia, Bagus rajin mencari informasi apa pun mengenai penyakit itu. Semua penjelasan mengenai skizofrenia dari internet dan jurnal dia lahap.

Bagus memang lapar informasi mengenai skizofrenia. Pasalnya, sosialisasi mengenai penyakit itu ke tengah-tengah masyarakat terbilang minim. "Bahkan, dokter yang menangani kakak saya tidak pernah mengatakan dia menderita skizofrenia. Akibatnya, kami salah memperlakukan kakak saya," kata Bagus dengan nada menyesal.

Belajar dari situ, Bagus pun membagikan setiap informasi mengenai skizofrenia yang ia peroleh kepada orang lain. "Saya membuat situs skizofrenia karena saya yakin banyak orang bingung menangani skizofrenia. Dugaan saya tidak salah. Situs saya banyak dibaca orang," ujarnya.

Bagus selanjutnya memutuskan membuat milis Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia (KPSI). Anggotanya biasanya berhubungan melalui situs http://peduli-skizofrenia.blogspot.com/ dan Facebook grup. Komunitas maya itu dibentuk awal tahun 2010.

Hingga Agustus 2010, anggota KPSI telah mencapai 1.800 orang. Mereka terdiri atas mantan penderita skizofrenia, orang-orang yang memiliki saudara penderita skizofrenia, atau orang-orang yang peduli pada penyakit ini.

Lewat komunitas ini mereka berbagi informasi dan pengalaman bagaimana menangani skizofrenia. "Kami tidak malu mengatakan kakak saya skizofrenia. Hal ini akan kami tularkan kepada banyak orang," kata Bagus.

Tunggal, anggota KPSI, menambahkan, sejak ada KPSI, dia kian bersemangat untuk menyembuhkan kakaknya. "Saya mendapat banyak pengalaman dari teman-teman." katanya.

Saat ini, dia dan anggota KPSI lainnya sedang merancang kampanye peduli skizofrenia. Rencananya kampanye akan dilakukan pada 10 Oktober mendatang pada Hari Kesehatan Jiwa Sedunia.

"Kami ingin berbagi pengalaman kepada masyarakat bagaimana seharusnya kita memperlakukan penderita skizofrenia. Saya lihat banyak penderita skizofrenia yang dipukuli orang karena bertingkah aneh. Saya selalu berpikir bagaimana kalau itu terjadi kepada kakak saya," kata Bagus.

Carla R Marchira, psikiater dari Fakultas Kedokteran UGM/RSUP Dr Sardjito menyambut baik komunitas tersebut. Menurutnya, pemahaman masyarakat mengenai skizofrenia banyak yang salah. Lewat sosialisasi terus-menerus, dia berharap pemahaman salah itu bisa diluruskan. (Sumber: Kompas, Minggu, 29 Agustus 2010).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar