Komunikasi Tepat supaya Anak Bersikap Baik
Kamis, 13/1/2011 | 20:58 WIB
KOMPAS.com — Jika Anda ingin si kecil bersikap dengan baik, perhatikan cara Anda mengomunikasikan keinginan Anda itu. Menurut pengarang How to Behave So Your Preschooler Will, Too!,  Sal Severe PhD, komunikasi adalah faktor terpenting agar si kecil bisa  belajar bersikap dengan baik. Cara Anda mengomunikasikan ekspektasi dan  keinginan akan membuat banyak perbedaan.
Bayangkan diri Anda ada di posisi si kecil. Jika ia mendengar suara  orangtuanya mengatakan sesuatu dengan nada melengking atau tidak  menyenangkan, apakah pesan yang disampaikan bisa dimengerti? Tentu sulit  untuk dicerna. Tetapi kadang, dengan nada lembut pun si kecil seakan  tidak mau mengerti. Bagaimana cara berkomunikasi yang efektif dengan  anak? Dr Severe menyarankan beberapa langkah, antara lain:
Nada positif
Katakan pada si kecil apa yang Anda ingin ia lakukan ketimbang apa yang Anda tak ingin ia lakukan. Misal, "Tolong keringkan air mata kamu," ketimbang, "Jangan cengeng!" atau "Berhenti nangis!" Contoh lainnya, ketimbang mengatakan, "Berhenti mengeluh", katakan, "Mintanya dengan nada sopan, dong."  Saat anak Anda mengikuti instruksi Anda, berikan pujian. Ingat untuk  memuji sikapnya, bukan anak secara keseluruhan. Jika Anda mengatakan,  "Kamu anak yang baik saat kamu main manis sama adik kamu," pesan yang  ditangkap anak adalah ia bukan anak baik kalau tidak main manis dengan  adiknya. Alih-alih, katakan, "Mama bangga dengan cara kamu berbagi sama adik kamu. Pilihan kamu bagus, Nak."
Rencanakan sikap bagus
Anak-anak perlu tahu ekspektasi yang Anda harapkan darinya sejak  dini. Biarkan ia tahu ke mana Anda dan ia akan pergi, apa aturannya, dan  apa yang akan terjadi jika ia bersikap baik atau nakal. Jika ia tahu  keadaan apa yang akan ia hadapi, ia akan jauh lebih baik dalam mengikuti  instruksi Anda.
Jangan lupa untuk membawa tas aktivitas untuk si kecil jika Anda  berencana pergi jauh, ke restoran, atau tempat lainnya yang membutuhkan  si kecil untuk banyak duduk. Jika Anda membawa mainan atau hal lain yang  membuat si kecil sibuk, Anda akan menghindari banyak problem potensial.  Menurut dr Severe, barang-barang yang dibawa akan lebih efektif jika  barangnya masih baru untuk anak. Jika Anda sempat, berbelanjalah mainan  atau buku anak dalam jumlah banyak, dan simpan. Keluarkan satu per satu  jika Anda ingin si kecil tenang. 
Pesan positif
Anak-anak percaya apa pun yang dikatakan oleh orangtua mereka. Jika  Anda mengatakan bahwa si kecil susah belajar mendengarkan, ia akan  berlaku seperti itu. Jika Anda katakan bahwa Anda yakin ia bisa belajar  mendengarkan dan patuh sama apa kata mama, ia akan berusaha membuktikan  Anda benar. Tanamkan ide dalam dirinya bahwa ia bisa melakukan apa yang Anda minta. Mereka akan belajar untuk memenuhi permintaan Anda.
Berikan pujian atas hal-hal bagus yang ia lakukan. Semakin banyak  Anda mendorong ia melakukan sikap yang baik, makin ia ingin membuat Anda  bangga. Kebanyakan anak ingin melakukan hal-hal yang benar setiap saat.  Fokuskan pada hal-hal yang positif dan Anda akan melihat tingkah  positif itu lebih sering.
Contohkan
Setiap orangtua pasti ingin anaknya patuh sejak pertama diminta.  Tetapi banyak pula orangtua yang mengatakan "Nanti dulu," atau,  "Sebentar" atau mendengar si anak bicara tetapi tidak seksama? Jika Anda  ingin si kecil menjadi pendengar yang baik, maka contohkan bagaimana  menjadi pendengar yang baik. Anda harus mencontohkan hal-hal semacam  ini. Sebisa mungkin, setiap kali anak Anda mengajak bicara, berhenti  melakukan apa yang sedang Anda lakukan, buat kontak mata dengan si  kecil, dan dengarkan sungguh-sungguh apa yang ia katakan. Tak hanya ia  akan berlaku sama kepada Anda, hal ini juga akan membangun kepercayaan  dirinya, dan membuatnya merasa dihargai.
Putar kembali
 Akan membantu untuk Anda belajar mengerti jika Anda memintanya mengatakan kembali apa yang Anda ingin ia lakukan. Contoh, "Kita  mau main ke tempat Tante Rina, di sana kamu boleh main di taman  belakangnya sama Bella. Tapi, kita cuma setengah jam saja di sana. Kalau  Mama panggil kamu untuk pulang, kamu datangi mama, dan kita siap-siap  pulang ya? Nah, coba kamu ulangi apa yang mama bilang tadi." Ia akan mencoba mengulang instruksi Anda. Ini akan memastikan si kecil mengerti apa yang diharapkan dari dia.
Harapan yang realistis
 Ingat, anak Anda adalah anak-anak. Anak balita atau usia prasekolah  butuh banyak waktu Anda untuk diperhatikan. Ingat juga bahwa perubahan  akan memakan waktu. Tetap positif dan konsisten dan Anda akan melihat  perubahan pada sikap anak.
Belajar untuk berkomunikasi secara efektif dengan si kecil adalah hal  krusial untuk meminta si anak melakukan apa yang Anda inginkan. Dengan  kesabaran dan praktik, komunikasi Anda akan membaik, begitu pun sikap si  anak. 
Editor: Nadia Felicia
Sumber: babyzone
Tidak ada komentar:
Posting Komentar