Berita Madani Online
Silaturahmi Madani ke Kediaman Prof. Dr. dr. H. Dadang Hawari
JAKARTA, MADANI ONLINE – Sebagai sebuah oleh-oleh yang sangat berharga dari seminar yang diikuti Psikiater Prof. Dr. dr. H. Dadang Hawari di Beijing, ia menyampaikan bahwa terapi agama memegang peranan yang sangat penting dalam meminimalisir terjadinya bunuh diri (suicide).
Hal tersebut ia sampaikan pada acara kunjungan konselor, staf, dan santri Madani Mental Health Care (MMHC) di Kediaman Prof. Dr. dr. H. Dadang Hawari yang berada di Perumahan Tebet Mas Indah E-5 Jl. Tebet Barat I Jakarta (20/9).
Sebanyak 17 orang yang terdiri dari konselor, staf, dan santri MMHC tiba di kediaman Prof. Dr. dr. H. Dadang Hawari pada pukul 16.00 WIB. Mereka adalah Ust. Darmawan, Ustzh. Yuli, Ust. Jami Hadi Wibowo, Ust. Ginanjar Maulana, Ust. Faisal, Ust. Heria Widya, Ust. Sugeng Haryadi, Ust. Taufik Permadi, Ust. Syamsul, Ust. Mohamad Istihori, Ar Razi Fandysila, Rendy, Hendy, Ust. Ade, Fahruddin, dan Ust. Rinto
Acara silaturahmi tersebut dibuka dengan pembacaan surat al Fatihah yang dilanjutkan dengan pembacaan ayat-ayat suci al Quran yang dibacakan oleh Ust. Syamsuludin S. Sos. I. Prof. Dr. dr. H. Dadang Hawari sendiri langsung menyampaikan sambutan sebagai tuan rumah. Dalam sambutan tersebut, secara spontan, juga berlangsung obrolan hangat dan berjalan dengan santai meski membicarakan masalah-masalah yang serius.
Ust. Darmawan menyampaikan sambutan mewakili lembaga MMHC. Dalam sambutannya Ketua Yayasan Madani Mental Health Care itu menyampaikan bahwa MMHC saat ini semakin mengalami kemajuan yang cukup signifikan meski ada beberapa hal yang menjadi kendala.
Beberapa maksud dan tujuan pun disampaikan oleh Ustadz yang akrab disapa Usdar itu. “Acara ini sengaja kami selenggarakan untuk menjalin silaturahmi antar konselor, staf, dan santri Madani dengan keluarga besar Prof. Dr. dr. H. Dadang Hawari, menyatukan dan memperteguh kembali visi dan misi Madani demi meningkatkan kinerja dan pelayanan Madani kepada seganap santriny, sebagai ajang tukar pendapat antara konselor, staf, dan santri Madani dengan Prof. Dr. dr. H. Dadang Hawari, dan untuk menambah wawasan serta pengetahuan para konselor dan staf Madani dalam penanganan korban NAZA dan Skizofrenia.” (MOEIS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar